The Give Movement

Tuhan tidak meletakkanmu di bumi hanya untuk mengisi daftar hal-hal yang harus dikerjakan. Dia lebih tertarik kepada siapa saya daripada apa yang saya lakukan.

Karena itulah kita disebut human beings, bukan human doings.

REMEMBER GALS N BOYS
Dalam masa-masa yang menyenangkan, PUJI TUHAN.
Dalam masa-masa sulit, CARI TUHAN.
Dalam masa-masa tenang, SEMBAH TUHAN.
Dalam masa-masa yang menyakitkan, PERCAYAI TUHAN.
Setiap saat, BERSYUKURLAH KEPADA TUHAN.

09 April 2009

Strategi Menghadapi Masalah



Marcel - 9/03/2003

“Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari Tuhan. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa. Dan Yehuda berkumpul untuk meminta pertolongan dari pada Tuhan. Mereka datang dari semua kota di Yehuda untuk mencari Tuhan.” 2 Tawarikh 20: 3, 4

Di dunia ini ada 2 macam roh yang sering menghancurkan anak-anak Tuhan. Pertama adalah roh mamon, dan yang kedua adalah roh perjinahan. Kita semua tidak luput dari cobaan-cobaan yang ada di dunia ini, setiap kita pasti mengalaminya. Di saat kita mengalami pencobaan serta tantangan di dalam hidup ini, ada 3 pilihan yang dapat kita lakukan:
1. Mundur atau berbalik
2. Tinggal diam
3. Maju untuk menghadapinya

Marilah kita bersama-sama belajar dari Yosafat di saat dia mengalami masalah dan menjadi takut.

I. Mencari Tuhan (ayat ke-3 dan 4)
Seringkali kita memilih untuk tidak maju menghadapi masalah hanya karena kita takut. Ketauhilah bahwa ketakutan itu bukan berasal dari Tuhan. Dia tidak pernah menaruh roh ketakutan di dalam kita. Di saat kita takut, hendaklah kita mencontoh dari Yosafat, yaitu mencari Tuhan. Buatlah keputusan untuk mencari Tuhan, dan janganlah takut! Marilah kita sungguh-sungguh mencari Tuhan. Jikalau kita mencari Tuhan, Ia pasti akan menolong kita.

II. Menantikan jawaban
Ikuti strategi yang Tuhan berikan! Janganlah kita mencoba untuk menyelesaikan masalah dengan cara kita sendiri. Setelah kita mencari Tuhan, berdiam diri, dan nantikan jawaban dari-Nya, dengarkanlah suara-Nya. Jangalah kita melangkah di depan Tuhan, namun berjalanlah bersama-sama dengan-Nya.

Menantikan Tuhan itu berarti kita tidak harus langsung melangkah. Seringkali kita harus menunggu cukup lama. Tidak semuanya harus datang dengan instan!

III. Bersorak-sorai memuji Tuhan (ayat ke-19)
Nyanyikan puji-pujian bagi Tuhan, dan sembahlah Dia untuk jawaban yang telah Ia berikan. Saat kita datang kepada Tuhan, datanglah dengan penuh pengharapan, maka kita akan mendapatkan sesuatu dari-Nya. Banyak anak-anak Tuhan yang datang kepada-Nya tanpa mengharapkan jawaban, maka dari itu mereka juga akan pulang tidak mendapakan apa-apa. Jikalau kita berdoa, harapkan jawaban dari Dia.

IV. Percayalah kepada Tuhan (ayat ke-20)
Kita harus melangkah dengan iman! Percayalah penuh kepada Tuhan. Janganlah kita bimbang! Kita juga harus bisa mempercayai hamba Tuhan, pemimpin rohani kita, seperti Yehuda yang percaya kepada Tuhan dan juga kepada Yosafat.

V. Memberkati Tuhan (ayat ke-24-26)
“Lalu Yosafat dan orang-orangnya turun untuk menjarah barang-barang mereka. Mereka menemukan banyak ternak, harta milik, pakaian dan barang-barang berharga. Yang mereka rampas itu lebih banyak dari pada yang dapat dibawa. Tiga hari lamanya mereka menjarah barang-barang itu, karena begitu banyaknya. Pada hari keempat mereka berkumpul di Lembah Pujian. Di sanalah mereka memuji Tuhan, dan itulah sebabnya orang menamakan tempat itu Lembah Pujian sampai sekarang” (2 Tawarikh 20: 25, 26). Berkatilah Tuhan sebab Ia telah lebih dahulu memberkati kita.

VI. Memuji dan menyembah Tuhan (ayat ke-27 dan 28)
“Mereka masuk ke Yerusalem dengan gambus dan kecapi dan nafiri, lalu menuju rumah Tuhan” (2 Tawarikh 20: 28). Janganlah lupa untuk memuji dan menyembah Tuhan atas apa yang telah Ia berikan kepada kita.

VII. Saksikan kebesaran-Nya (ayat-29)
Saksikanlah kebesaran Tuhan! Agar semua orang yang mendengar tahu akan kedahsyatan Tuhan kita, dan bahwa Allah kita adalah Allah yang hidup.

Janganlah kita maju menghadapi masalah kita dengan cara kita sendiri. Namun carilah kehendak Tuhan. Peperangan yang kita hadapi adalah milik Tuhan. Biarlah kita senantiasa bertanya kepada-Nya apakah yang harus kita perbuat.

DOA YABES

Timotius Arifin - 2/09/2001


Dapatkah malang di tolak dan keuntungan diraih? Ini adalah pertanyaan yang sering kali dipertanyakan di dalam kehidupan manusia. Apakah kita dapat mengubah keadaan di mana kita berada saat ini? Banyak orang yang percaya bahwa kita tidak dapat merubah 'nasib' kita, tetapi ada kabar gembira bagi kita semua yang menaruh pengharapannnya kepada Tuhan sebab di dalam Dia tidak ada kemalangan tetapi yang ada adalah keberhasilan! Yesus mengatakan di dalam Yoh 10:10 "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." Ini janji dari Tuhan Yesus bahwa barangsiapa yang datang kepada Dia maka akan diberikan kehidupan yang melimpah! Jadi dapatkah malang ditolak dan keuntungan diraih? Malang bisa ditolak dan keuntungan bisa diraih bagi orang-orang percaya di dalam Tuhan!
Di dalam 1 Taw 4:9-10 ada seseorang bernama Yabes yang kehidupannya diubah oleh Tuhan sedemikian rupa sehingga dia lebih dimuliakan dari pada semua saudara-saudaranya. Arti dari nama Yabes adalah kesedihan (sorrow). Arti dari sebuah nama di dalam Firman Tuhan berbicara tentang karakter atau masa depan dari orang tersebut. Tetapi kita lihat di sini bahwa walaupun arti dari nama Yabes adalah kesedihan atau kesusahan tetapi dikatakan di dalam Firman Tuhan bahwa dia berseru-seru kepada Tuhan dan Tuhan mendengarkan permintaannya dan mempermuliakan dia lebih dari semua saudara-saudranya.

Ada 4 hal yang Yabes doakan kepada Tuhan:
1. Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah! (ay.10)
Kata 'Memberkati aku' di dalam bahasa ibrani adalah 'barak'. Tetapi di sini kita melihat bahwa Yabes tidak hanya meminta untuk sekedar diberkati tetapi dia meminta kepada Tuhan untuk diberkati melimpah-limpah! Dalam bahasa ibraninya dikatakan 'barak-barak'. Saat kita memohon kepada Tuhan seperti Yabes maka Tuhan akan menjawab doa kita, kita akan mulai melihat di dalam kehidupan kita bahwa kelimpahan itu disediakan Tuhan kepada kita. Kita akan menyaksikan apa yang kita tabur akan kita tuai, kita juga akan melihat bahwa penyertaan Tuhan menjadi semakin nyata di dalam kehidupan kita sehari-hari.

2. Perluas daerahku!
Ini saatnya di mana kita bukan hanya diberkati melimpah-limpah tetapi juga kita menjadi berkat bagi banyak orang! Kita mendengar banyak hal tentang lawatan Allah di Indonesia, tetapi akhir-akhir ini Tuhan mulai memakai hamba-hambanya yang dari Indonesia untuk memberkati bangsa-bangsa lain seperti Wales dan juga Jepang, kita juga melihat hari-hari ini bagaimana Allah mulai mempersatukan gereja-gereja Tuhan yang ada di Indonesia dengan latar belakang denominasi yang berbeda. Ini saatnya dimana Allah mulai memperluas daerah kita! Kita bukan hanya menjadi berkat atau saksi di Yerusalem, tetapi kita juga menjadi saksi di Yudea, Samaria dan sampai ke ujung-ujung bumi seperti apa yang Tuhan Yesus katakan di dalam Kis 1:8!

3. Kiranya tangan-Mu menyertai aku!
Hari-hari ini Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya lebih lagi kepada orang-orang yang berharap kepada Dia dan yang menaruh kepercayaannya kepada Tuhan. Janji Tuhan adalah bahwa Dia akan 'membuat' jalan saat tiada jalan. Dia bukan hanya 'membuka' jalan tetapi Dia akan membuat jalan itu, kita akan melihat di mana ada jalan buntu, Tuhan membuat jalan baru. Kita akan melihat di mana ada padang gurun di sana ditemukan air, di mana ada pintu yang tertutup selama ini, Tuhan akan membukanya sebab Allah yang kita sembah adalah jalan itu sendiri! Yesus berkata di dalam Yoh 14:6 "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup." Yesuslah jalan itu saat tiada jalan, Dialah kebenaran itu dan Dialah hidup itu. Dia segala-galanya bagi kita.

4. Lindungi aku dari malapetaka!
Allah kita juga disebut Emmanuel yang artinya adalah Allah beserta dengan kita. Firman Tuhan mengatakan jika Allah bersama dengan kita siapa yang menjadi lawan kita. Perlindungan yang sempurna itu menyertai kita sebab kita adalah biji mata Allah, umat kesayangan-Nya.

Sebab itu mari kita berseru kepada Tuhan seperti Yabes berseru kepada Tuhan. Bartimeus melakukan hal yang sama ketika dia mengetahui bahwa Yesus berjalan melewati dia. Dia tidak perduli dengan apa yang dikatakan oleh orang lain dan dia tidak terpengaruh dengan keadaan yang ada di sekitarnya, semakin diberitahu untuk diam semakin ia kuat berseru-seru kepada Yesus sampai Tuhan mendengar dan mengabulkan permintaannya.

Apa Yang Harus Kita Lakukan Saat Menghadapi Badai


Ps. Thomas Sands - 14/09/2003



“Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal. Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.” Matius 14: 24, 25

Bacaan minggu ini diambil dari kitab Matius 14: 22-33 cerita tentang Yesus berjalan di atas air.

Sering kali orang-orang berpikir bahwa kehidupan orang Kristen itu berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan. Tetapi kenyataannya tidaklah demikian, kita hidup penuh dengan masalah.

Di dalam perikop pembacaan kita hari ini, dikatakan bahwa Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang danau Galilea. Setelah beberapa mil jauhnya dari pantai, perahu itu diombang-ambingkan oleh gelombang, karena angin sakal. Murid-murid Yesus menghadapi masalah di tengah-tengah ketaatan mereka dalam melakukan perintah Tuhan Yesus, yaitu mendahului-Nya untuk ke seberang.

Tuhan tidak pernah menjanjikan hidup yang bebas dari masalah, tetapi Ia berjanji akan selalu menyertai kita.

Di saat kita berada di tengah-tengah masalah Tuhan ingin agar kita meresponiNya. Kita harus sadar bahwa kita bisa saja di dalam kehendak Tuhan saat kita menghadapi masalah. Janganlah kita berpikir bahwa Tuhan hanya bersama-sama dengan kita saat keadaan kita ada di dalam keadaan baik, dan Dia tidak bersama dengan kita saat keadaan buruk. Kehendak Tuhan di dalam kehidupan kita tidak dapat dilihat dan bergantung kepada keadaan yang kita alami.

Di tengah-tengah badai murid-murid belajar bahwa Yesus selalu ada bersama dengan mereka senantiasa.

Jikalau Tuhan Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk ke seberang danau, Dia pasti akan menyertai mereka. Begitu juga dengan setiap kita, Ia akan selalu bersama-sama dengan kita.

Namun kita juga perlu tahu bahwa mungkin juga kita ada dalam masalah karena kita keluar dari rencana dan kehendak Allah.

Apapun situasi kita, percayalah bahwa badai yang kita hadapi tidak sebesar Allah kita! Sewaktu kita berada di dalam masalah, dan berseru kepada-Nya, mungkin seolah-olah Ia tidak menjawabnya; Kita menjadi gelisah dan takut seperti murid-murid Yesus. Ketahuilah bahwa pertolongan-Nya tidaklah pernah terlambat, Dia selalu tepat waktu.

“Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!””(Matius 14: 27).

Janganlah kita memandang masalah kita dengan mata jasmani, tetapi pandanglah dengan mata rohani, sebab jika tidak kita semua akan menjadi takut.

Saat murid-murid Yesus sadar bahwa yang berjalan di atas air adalah Tuhan Yesus, Petrus berseru kepada-Nya: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air” (ayat ke-28).

Untuk sesaat Petrus percaya dan memandang kepada Yesus, namun ketika ia mulai berjalan di atas air Petrus mulai melihat lagi masalah di sekelilingnya, dan ia pun mulai tenggelam.

Apapun yang terjadi biarlah mata kita hanya tertuju kepada Tuhan Yesus dan bukan kepada masalah kita.

Kita sering mengkritik Petrus karena ia tenggelam. Kita perlu perhatikan juga bahwa Petrus berseru kepada Tuhan Yesus dan berani melangkah melakukan apa yang Tuhan katakan.

Masalah-masalah yang kita hadapi akan membuat kita lebih dekat lagi kepada Tuhan Yesus. Biarlah dalam proses masalah mata kita hanya tertuju kepada-Nya.

“Problems will make us better and not bitter.”

3 Cara Untuk Menikmati Janji Tuhan

Yohanes Hanakata - 23/12/2001

"Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka disana, sebelum menyeberang. Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan, dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian Tuhan, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya-hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya-maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu." Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kuduskanlah dirimu, sebab besok Tuhan akan melakukan perbuatan yang ajaib diantara kamu." Yos 3:1-5.

Saudara yang terkasih, kali ini kita akan melihat bagaimana kita sebagai orang Kristen mengalami apa yang Tuhan janjikan untuk kita mengalaminya. Kita akan belajar dari Yosua dan bangsa Israel. Didalam ayat diatas kita melihat bahwa Allah memberikan janji-Nya kepada Yosua dan bangsa Israel bahwa Ia akan melakukan perkara yang ajaib bagi bangsa Israel. Allah akan menyatakan kuasa-Nya untuk Israel! Tetapi mereka menghadapi sungai Yordan yang harus mereka seberangi. Bangsa Israel menghadapi persoalan! Saudara, kita perlu mengetahui bahwa diamana ada janji Tuhan untuk kita, maka disitu juga akan ada tantangan buat kita. Hari ini kita akan melihat bagaimana Tuhan mengajar dan memimin Yosua supaya ia dan bangsa Israel bisa menerima apa yang Tuhan sudah janjikan untuk mereka. Ada 3 hal yang Tuhan minta kepada Yosua dan bangsa Israel untuk dilakukan, demikian juga untuk kita semua, yang rindu untuk mengalami janji berkat Tuhan dan melihat Allah melakukan perbuatan-Nya yang ajaib.

Hal pertama yang Tuhan ajarkan kepada Yosua adalah KUATKAN DAN TEGUHKAN HATIMU. Tuhan mengingatkan kepada Yosua empat kali untuk Yosua menguatkan dan meneguhkan hatinya (Baca Yos 1) Tuhan memberikan suatu jaminan kepada Yosua, yaitu jika ia menguatkan hati, bertindak hati-hati sesuai dengan perintah Tuhan, tidak menyimpang kekanan dan kekiri, supaya engkau beruntung dan mengucapakan firman Tuhan selalu, maka Tuhan berjanji bahwa perjalanan Yosua akan berhasil dan beruntung. Saudara, siapa yang tidak mau hidupnya berhasil dan beruntung?? Semua orang pasti mau... dan Tuhan mau supaya kita semua menguatkan hati kita kepada Tuhan, artinya kita harus menguatkan kepecayaan kita kepada-Nya. Percaya bahwa kita diselamatkan itu mudah, tetapi mempercayakan hidupmu kepada Tuhan, itu tidak semudah kita mengucapkannya. Artinya apapun yang terjadi didalam hidupmu, engkau percaya bahwa Tuhan mempunyai rencana yang baik buat kita.

10 orang pengintai melihat musuh sebagai raksasa dan diri mereka seperti belalang... tetapi dua orang melihat musuh mereka seperti belalang dan kesempatan untuk mengalahkan mereka. Saudara seperti engkau melihat dirimu, seperti itulah engkau jadi!! Tuhan menciptkan kita untuk menjadi pemenang bahkan lebih dari pemenang!! Hidupmu bukan tergantung kepada 'kata orang' tetapi apa yang Firman Tuhan katakan. Didalam ketaatan pasti ada kuasa Tuhan! Kuatkan dan teguhkan hatimu!

Hal yang kedua adalah TETAP DIDALAM KUASA PERJANJIAN. Alkitab menjelaskan bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus, dengan kata lain, tubuh kita adalah tabut perjanjian Tuhan. Tuhan menyuruh Yosua untuk menjaga jarak 2000 hasta terhadap Tabut Perjanjian, karena jalan itu belum pernah dilalui. Saudara yang terkasih, bukankah didalam hidup ini, banyak hal yang tidak kita mengerti? (jalan yang belum pernah dilalui). Mungkin saudara sudah berdoa lama, tetapi jawaban belum juga muncul, saudara berpuasa tetapi mujisat belum juga datang, saudara melayani dengan giat tetapi tetap saja ada kegagalan... dan banyak lagi hal-hal yang misteri didalam hidup kita. Apa yang Alkitab katakan tentang ini? "Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."Ul 29:29. Jadi saudara, hal-hal yang misteri, biarlah itu menjadi miliknya Tuhan, tetapi yang dinyatakan, itulah milik saudara! Sama halnya jika kita mencari darimana datangnya gambar di TV kita, bagaimana mungkin dari kabel-kabel itu bisa keluar gambar..... dsb, jika kita sibuk memikirkan itu dan mencari-carinya.... maka kita tidak akan bisa menikmati siaran TV tersebut! Marilah, kita hidup tetap didalam kuasa perjanjian Tuhan. Jadi saudara, hal-hal yang misteri, biarlah itu menjadi miliknya Tuhan, tetapi yang dinyatakan, itulah milik saudara! Sama halnya jika kita mencari darimana datangnya gambar di TV kita, bagaimana mungkin dari kabel-kabel itu bisa keluar gambar..... dsb, jika kita sibuk memikirkan itu dan mencari-carinya.... maka kita tidak akan bisa menikmati siaran TV tersebut! Marilah, kita hidup tetap didalam kuasa perjanjian Tuhan. Percayalah pada Firman-Nya.

Hal yang ketiga adalah KUDUSKANLAH DIRIMU. Alkitab berkata, "...supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah; itu adalah ibadahmu yang sejati." Rom 12:1.
Kekudusan adalah hal mutlak yang tidak bisa ditawar-tawar jika kita mau menerima janji Allah itu dan masuk ketanah perjanjian. Tuhan berjanji bagi kita yang mau hidup didalam kekudusan, "Apabila engkau menyeberang melalui air, aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan, apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan dan nyala api tidak akan membakar engkau." Yes 43:2. Ada janji keselamatan bukan hanya nanti tetapi sekarang, sewaktu kita masih ada didunia!

Saudara, jika kita melakukan ketiga hal ini dengan setia, maka kita akan berjalan di 'tempat yang kering' sama seperti bangsa Israel yang menyeberangi sungai Yordan diatas tanah yang kering.... mujisat terjadi,kuasa Tuhan dinyatakan dan kita akan menikmati janji dan berkat-Nya didalam hidup kita! Tuhan memberkati saudara! Amin.